Untuk itu, Rasnawati berharap kepada seluruh warga yang demo agar menghentikan kasus tersebut dan membuka kembali kantor desa Karama yang disegel saat demo.
Namun, permintaan itu ditolak warga, warga desa Karama mengatakan, bahwa mereka menyegel kantor desa Karama bukan karena Kades Karama pisah dengan istrinya, tapi karena warga tidak ingin dipimpin oleh Kepala Desa yang diduga pelaku mesum.
“Bukan karena pak desa dan ibu desa pisah lalu kami demo. Kami demo, kami segel kantor desa, karena kami tidak ingin dipimpin Kades yang mesum dengan istri orang,” ucap Asdar Sakka, warga Desa Karama, pada hari Selasa (19/3/2024).
“Jadi silahkan kalian akur kembali, tapi kami warga Desa Karama tetap minta kepada Bupati agar menonaktifkan JS selaku Kades Karama,” tegasnya.
Asdar membeberkan, bahwa aksi pertama yang mereka lakukan di depan kantor desa Karama pada hari Minggu, 10/3/2024, telah mendapat respon positif dari istri kepala desa Karama.
“Aksi kami yang pertama itu didukung oleh ibu Rasnawati. Saat itu, dia (Rasnawati) telpon saya, dia minta agar diperkuat demo karena suaminya selingkuh dengan istri orang. Itu diucapkan langsung oleh bu Rasnawati kepada saya melalui telpon,” ungkap Asdar.
“Ibu Rasnawati mengaku ke kami (warga desa karama), bahwa dirinya pegang semua bukti perselingkuhan JS dengan istri orang. Menurut ibu Rasnawati, bukan hanya kali ini JS selingkuh dengan istri orang tapi sejak tahun 2022 lalu. Dia juga mengaku ke kami bahwa JS sudah berkali kali minta maaf karena selingkuh dengan istri orang,” imbuh Asdar menirukan pengakuan Rasnawati.
“Bahkan menurut ibu Rasnawati, JS selingkuh dengan istri orang dua sekaligus. Maka dari itu kami selaku warga desa Karama tidak ingin dipimpin dengan kepala desa pelaku mesum, kepala desa yang selingkuh dengan istri orang,” pungkasnya.Gayatr Putr News@gmail.com.melaporkan
P : Gunawan
Editor : Admint
Social Header