Awalnya Aktivis HIV AIDS Kalimantan Selatan dari Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Intan Jamrud Support Plus Kalimantan Selatan mengajukan surat permohonan untuk dapat melakukan audensi dan rapat dengar pendapat bersama anggota dewan dari komisi 1 yang membidangi kesehatan di DPRD kota Banjarbaru ini guna bersama-sama dalam meanggulangi dan memerangi untuk dapat menekan tingginya kasus HIV AIDS yang ada di kota Banjarbaru yang mana kota Banjarbaru ini adalah sebagai ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan Setelah di nyatakan oleh pemerintah pusat yang telah menyetujui kota Banjarbaru sebagai ibukota menggantikan kota Banjarmasin ini sebelumnya.
Seperti yang di sampaikan oleh Aktivis HIV AIDS yang mana juga merupakan ketua dari kelompok dukungan sebaya (KDS) Intan Jamrud Support Kalimantan Selatan ini kepada tim awak media online mengatakan, Pada hari ini rapat yang saya hadiri bersama kantor DPRD kota Banjarbaru dengan dinas Kesehatan dan KPA kota Banjarbaru hari ini bersama sekretaris KDS Intan Jamrud Supoort Plus KalSel, dalam rangka membahas tingginya angka kasus yang telah ada di kota Banjarbaru ini dari penyakit yang menular dari hubungan seksual ini yaitu dimana virus HIV AIDS yang hidupnya di dua sel yang di miliki oleh manusia di antara sel darah merah dan sel darah putih. di kedua sel ini ketika manusia yang terkonten virus HIV AIDS ini berpindah ke tubuh manusia lainnya, maka otomatis orang tersebut akan mengalami positip HIV AIDS yang tertular dari seseorang yang memiliki virus HIV AIDS di tubuhnya tanpa melakukan pengobatan yang sudah ada obat untuk menekan virus tersebut pada tubuh manusia yang positif HIV AIDS. Namun virus ini bisa berpindah ketika orang tersebut yang positip HIV AIDS tidak dapat melakukan pengobatan dengan benar dan teratur yang sesuai dengan aturan setiap yang di terima dari sebuah layanan kesehatan, sehingga virus ini dapat menularkan ke tubuh orang lain, sehingga orang tersebut oto,atis akan menjadi posotif dengan masa jendela yang akan terjadi nantinya. Periode jendela yang di maksud di sini adalah ketika virus ini masuk ketubuh orang lain dengan jangka waktu beberapa bulan virus ini akan hidup seperti halnya telur yang menetas pada tubuh manusia ini dan akhirnya berkembang menjadi virus aktif yang bisa menurunkan daya tahan tubuh pada manusia, sehingga manusia ini dapat mengalami berbagai penyakit yang akan di deritanya seperti Diare yang berkepanjangan, TBC, kelenjar getah bening, kanker servic dan penyakit lainnya yang dapat mengakibatkan daya tahan tubuh seseorang rentan terkenan penyakit yang tidak dapat sembuh ketika di lakukan pengobatan sebelum dirinya melakukan tes HIV AIDS di sebuah layanan kesehatan baik rumah sakit, puskesmas dan komisi penanggulangan aids (KPA) yang ada di setiap kota dan kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan ini. Ketika kita di vonis positif sebaiknya melakukan pengobatan dengan benar sesuai arahan dari pihak kesehatan selaku pemegang kebijakan dari pemerintah pusat, provinsi, kota dan kabupaten untuk dapat memberkan pengobatan tersebut. Ketika kita melakukan pengobatan dengan benar dan rutin maka virus ini akan kembali negatif, tetapi pengobatan tetap rutin kita lakukan dengan benar dan baik sampai benar-benar obat yang dapat mutus virus ini benar-benar di temukan. Saat ini memang isu oabt yang dapat memutus atau mematikan virus ini sudah dapat di temukan tetapi labortarium belum bisa memastikan untuk menyatakan di publikasikan bahwa obat ini benar-benar sudah dapat menekan virus, tetapi obat yang ada sekarang ini adalah sebagai menahan virus dari berkembangnya (melemahkan) virus ini untuk berkembang sehingga ketika nantinya kita memeriksakan viralud (daya tahan tubuh) kita virus ini tidak terditeksi atau melemah sementara, tetapi ketika kita berhenti meminum obat tersebut virus ini bisa hidup kembali dan akan berkembang kembali, ungkapnya Gatot sebagai Aktivis HIV AIDS di KalSel ini.
Lalu bagaimana caranya kita untuk dapat mengetahui bahwa diri kita tidak terkena virus ini?. pengecekan dapat kita lakukan setiap per tiga(3) bulan sekali dengan datang kelayanan tersebut dengan tanpa di pungut baiaya seperser pun (gratis) terus menerus sampai kita benar-benar tidak adanya virus yang masuk ketubuh kita. Jangan dengan cukup sekali atau dua kali kita melakukan pemeriksaan, lalu kita sudah menyatakan kita terhindar dari virus tetapi terus menerus kita memeriksakan kesehatan kita ini. paparnya.
Dengan diadakannya rapat dengar pendapat ini, maka DPRD kota Banjarbaru, menunda rapat ini dengan meminta kedepannya kepada peserta rapat untuk siapa yang yang stok holder yang akan bisa di bahas kembali kedepannya dengan terlebih dahulu mengajukan dan menyampaikan hasil rapat ini kepada ketua DPRD kota Banjarbaru untuk di lanjutkan rapat kembali di agendakan dan akan berkoordinasi dengan komisi bidang lainnya untuk ikut bersama dalam rapat lanjutan rapat dengar pendapat ini untuk kembali di bahas nantinya sehingga kota Banjarbaru ini bisa menanggulangi kasus HIV AIDS yang cukup tinggi ini bisa teratasi nantinya. Gayatri Putri News@gmail.com melaporkan (Tim)
Social Header