Dimana pada awal kegiatan yang sudah adanya tanda-tanda tercium oleh salah satu dari pemerhati kebudayaan yang ada di Kalimantan Selatan ini yang tidak mau di sebutkan namanya seperti pada kegiatan ini yang adanya ketidak pentingan unsur yang ada dalam kegiatan ini seperti salah satu organisasi yang adanya kegiatan dengan acara ini untuk ikut dalam sebuah kegiatan ini, sempat menjadi pertanyaan dari pemerhati kebudayaan di Kalimantan Selatan.
Namun, sampai pada kegiatan yang terus berjalan, dan seiring dengan waktu itu pula, akhirnya muncul sebuah kejadian yang tak terduga, dimana kegiatan ini sudah adanya tanda-tanda yang akan terjadinya masalah yang akan di alami oleh peserta kegiatan ini.
Seperti adanya intruksi dari para peserta yang menganggap kegiatan ini sudah ada perencanaan dari awal sampai dengan akhir kegiatan ini.
Permasalahan ini adalah pada saat pembahasan sedang memasuki masa penjaringan kegiatan musyawarah yang akan berlangsung seperti halnya di mana saat pimpinan sidang membacakan agenda aturan sidang pleno akan berlangsung sudah adanya menuai pro dan kontra dari sidang ini. Sampai dengan terus menerusnya sidang di mana adanya waktu untuk istirahat dan pimpinan sidang untuk menskor kegiatan dengan meminta bahwa perpanjangan ini sekaligus pembahasan pleno dimana sidang komisi A dan komisi B yang tidak adanya terjadi. Tetapi setelah kegiatan ini di ambil dan di putuskan untuk di lanjutkan akhirnya muncul permasalahan yang akan terjadi dimana hasil dari sidang komisi A dan b sudah tidak sejalan dan di minta untuk di ambil keputusan selanjutnya dimana hasilnya di terima oleh kedua komisi dan sidang dilanjutkan kembali.
Memasuki sidang penjaringan calon ketua pemilihan DPD PAPPRI KalSel periode 2025-2030 kembali terjadi, dimana salah satu calon kandidat sudah terlelbih dahulu mempersiapkan berkan untuk maju sebagai calon kandidat DPD PAPPRI KalSel periode 2025-2030 ini, tetapi kandidat calon DPD PAPPRI KalSel lainya tidak adanya kesiapan dengan hanya bermodalkan akan maju sebagai ketua DPD PAPPRI KalSel periode 2025-2030 dengan sejumlah dukungan yang akan mendukung dirinya.
Tetapi hasil dari semua ini di serahkan kepada DPP dan dimana DPP yang hadir sebagai perwakilan tidak dapat mengambil keputusan danlangkah apa yang akan di ambil dengan hasilnya maka keputusan di serahkan kepada sejumlah pimpinan sidang.
Akhir dari musyawarah ini, akhirnya mendapat kececewaan berat yang di terima, dimana ada beberapa DPC dari PAPPRI ini ketika mendengar hal ini langsung kelaur dalam kegiatan dan emnyatakan Walk Out (WO), sehingga terjadi perbincangan yang tidak mengenakkan di tubuh PAPPRI KalSel yang akan sebentar lagi berjalan ini.
Ketika hendak di konfirmasi dengan beberapa anggota baik DPC dan calon kandidat adnya sempat menutup pembicaraan dan akhinya pergi menginggal acara, sementara calon kandidat yang juga merasa kecewa ketika di kejar oleh awak media online langsung 'kabur' dari kejaran awak media untuk tidak memberikan komentar apa-apa.
Begitu pula halnya dengan para peserta yang para pro serta ketua terpilih ketika hendak di tanya dari awak media sempat memilih kesibukan dengan masing-masing. sehingga aweak media tidak dapat menggali permasalahan yang terjadinya pro dan kontra ini.
Lalu bagaimanakah nasib organisasi DPD PAPPRI Kal Sel selanjutnya yang mana menurut salah satu panitia ini yang sudah menyiapakan komsumsi sebanyak 175 orang undangan yang akan hadir, tetapi banyak para undangan yang meruapak tanda-tanda adanya ketidak hadiran dari awal kegaiatan ini.simak terus media online online dari Gayatri Putri News@gmail.com melaporkan dan yang memberikan berita-berita independen di masyarakat untuk di simak setiap harinya. (Gatot)
Social Header